Mengenal Amir Hamzah dan Chairil Anwar ~ Penyair Besar Indonesia ~
AMIR HAMZAH
Amir hamzah dalam
lingkungan sastrawan Pujangga Baru sebagai penyair regilius. Amir Hamzah (
1911-1946 ) adalah seorang keturunan bangsawan Langkat. , Sumatra Timur. Ia
pergi bersekolah ke Jawa pada fakultas Hukum dan dibiayai oleh pamannya yang
menjadi Sultan Langkat. Di Jawa ia dikenal juga sebagai seorang aktivis dalam
gerakan kebangsaan. Ia pun bersama dengan Sultan Takdir Alisyahbana dan Armijin
Pane mendirikan majalah Poedjangga Baroe. Akan tetapi, kemudia ia harus
meninggalkan semua itu karena mendapat panggilan dari pamannya. Ia harus pulang
ke Langkat dan harus menikah dengan seorang putri Sultan Langkat. Dengan berat
hati, ia meninggalkan tanah Jawa dan sekolahnya yang hampir tamat dan konon
juga seorang gadis dicintainya. Kesemuanya itu menyebabkan ia merasa sunyi dan
sepi. Dengan indah, pengalamannya itu kemudian dituangkan kedalam bentuk puisi, menjadi sekumpulan saja berjudul Nyanyi Sunyi ( 1937 ). Sajak-sajak yang ditulis lebih dahulu kemudian dikumpulkan dan titerbitkan juga dengan judul Buah Rindu ( 1941 ). Disamping kedua sajak itu Amir Hamzah menerbitkan pula sekumpulan saja dari negeri tetangga seperti Jepang, India, arab, Persia dan lain-lain dalam kumpulan Setanggi Timur.
sepi. Dengan indah, pengalamannya itu kemudian dituangkan kedalam bentuk puisi, menjadi sekumpulan saja berjudul Nyanyi Sunyi ( 1937 ). Sajak-sajak yang ditulis lebih dahulu kemudian dikumpulkan dan titerbitkan juga dengan judul Buah Rindu ( 1941 ). Disamping kedua sajak itu Amir Hamzah menerbitkan pula sekumpulan saja dari negeri tetangga seperti Jepang, India, arab, Persia dan lain-lain dalam kumpulan Setanggi Timur.
Isi sajak-sajak Amir
Hamzah kebanyakan bernada kerinduan, penuh ratap dan kesedihan. Sebagai seorang
yang sejak kecil mendapat didikan agama islam dengan keras, Amir Hamzah pasrah
pada Allah. Akan tetapi, sebagai seorang yang pernah dididik sebagai seorang
intelektualis ia pun menggunakan rasionya, sehingga kadang-kadang menyebabkan
ia merasa was-was dan ragu akan keyakinannya.
Pada awal kegiatan
penulisannya, sajak-sajaknya bernada keputusasaan, seperti yang terkumpul dalam
Buah Rindu. Dalam kutipan itu tampak ia menyesali nasibnya.
Bunda, waktu tuan
melahirkan beta
Pada subuh kembang
cempaka
Adakah ibu menaruh
sangka?
Bahwa begini peminta
anaknda?
(Buah Rindi I )
CHAIRIL ANWAR
Setelah era Amir Hamzah
selanjutnya muncul penyair besar lainnya, yaitu Chairil Anwar. Chairil Anwar
dilahirkan di Medan tanggal 22 Juli 1952. Sekolahnya hampir sampai MULO (
setingkat SLTP ) dan ia pun tidak tamat. Kemudian ia pindah ke Jakarta. Tetapi
Chairil adalah tipe pemuda yang amat suka membaca dan belajar sendiri sehingga
tulisan-tulisannya amat memiliki kualitas isi yan sangat tinggi.
Ia mulai muncul di dunia
kesenian pada jaman Jepang. bukan karena sajak-sajaknya yang mendapat hadiah
atau mendapatkan sambutan baik dari kantor pusat kebudayaan. Ataupu ia
berlomba-lomba menciptakan sesuai dengan pesanan Jepang, tetapi terutama karena
sifatnya yang eksentrik dan tidak mau dikuasai oleh kantor pusat kebudayaan.
Malah ia sering mengejek kawan-kawannya seniman yang berkumpul sekitar kantor
pusat kebudayaan. Dari esai-esai dan sajak-sajaknya jelas sekali a seorang
individualis yang bebas. Dengan berani dan secara demonstratif pula ia
menentang sensor Jepang dan itu menyebabkan ia selalu menjadi incaran kempetai
( Polisi rahasia Jepang yang terkenal galak dan kejam ). Sajak yang termanshur
dan merupakan gambaran semangat hidupnya berjudul Aku. Dalam sajak itu ia
menyebut dirinya sebagai “ Bintang Jalang”.
Terima kasih telah berkunjung :)
Kunjung juga
mystorieslusia.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment