Dongeng Burung dan Lebah
BURUNG DAN LEBAH
Pada zaman dahulu kala di dalam hutan, tinggallah seekor burung yang baik hati di pohon yang selalu berbunga di setiap tahunnya,meskipun makanannya selalu tercukupi tetapi burung selalu merasa kesepian selama ia tinggal di pohon itu ia sama sekali tidak memiliki teman sama sekali.
Suatu hari ketika burung sedang dengan
asiknya mengisap sari-sari bunga yang menjadi makanannya di pohon tempat
tinggalnya ia melihat lebah yang sendirian dan terlihat sangat gelisah.
Burungpun menghampiri lebah itu dan bertanya,” wahai lebah sedang apa kau
disini??
“ Aku berpisah dari kawanan ku dan
sekarang aku tak tahu apa yang harus aku lakukan” sahut lebah dalam
kebingungannya
Burung baik hati itupun berkata,”
kasihan sekali nasib mu lebah,tapi jangan bersedih aku dapat membantu mu.
Maukah kau pulang bersamaku menuju sarangku. Aku memiliki banyak makanan untuk
mu di sana”. Lebah pun menerima ajakan dari burung, lebah sangat senang
ternyata yang dikatakan burung tidak lah salah, burung memiliki banyak makanan
di pohon tempat tinggalnya. Lebahpun memuji apa yang di miliki burung dan
berkata,” burung, sungguh nyaman kau hidup disini sendiri dengan segala bunga-bunga
ini sebagai makananmu”.
Burungpun menjawab,” aku tidaklah
merasa nyaman karena aku tinggal disini sendirian,aku merasa kesepian tetapi
saat ini aku merasa sangat senang karana aku sudah punya teman sekarang “. Lalu
lebah menyambung,” benarkah?? Baiklah kita sekarang teman,aku akan tinggal
disini bersama mu”.
Lebah pun meninggalkan burung yang
sedang asik bernyanyi dengan senang untuk berkeliling pohon itu dan mengisap
sari-sari bunga hingga kenyang.
Hari-hari berikutnya burung dan lebah
selalu bersama. Mereka berdua selalu menghibur satu sama lain. Sekarang mereka
sedang hinggap di ranting pohon itu. Burung memulai percakapan diantara mereka
burung bertanya,” lebah maukah kau menjadi sahabat ku untuk selamanya? Kita
berdua akan selalu di sinikan?
“ Tentu saja, kau telah menolong ku
saat aku tersesat jadi sebagai balasannya aku akan tetap di sini bersama mu”
sahut lebah dengan sungguh-sungguh.
“ Terima kasih lebah” lirih burung.
Burung merasa sangat bahagia atas jawaban lebah tadi, ia menari-nari dan
bernyanyi dengan senangnya. Lebah melihat
hal itu dengan senyum.
Hingga suatu hari lebah bertemu dengan
ular dipohon itu. Lebah pun bertanya pada ular itu “ hai, ular sedang apa kau
di pohon ini?? Pohon ini adalah tempat tinggal ku bersama burung sahabat ku”.
Ular yang licik itu pun menjawab,” aku
hanya sedang lewat menuju sarang ku,kau tinggal disini bersama burung,ada di
mana dia sekarang ?
“ Burung sedang pergi mencari air” jawab
lebah dengan malas. Karena burung sedang tidak ada, timbul niat licik ular itu
untuk merusak persahabatan burung dan lebah. Ia berkata,” lebah, tidak
pernahkah kau berpikir untuk memiliki pohon ini sendiri. Jika kau memilikinya
sendiri kau tak perlu berbagi dengan burung bodoh itu”.
“Apa maksud mu ular “ bentak lebah karena
ular telah menghina sahabatnya
“ Ayolah lebah, jangan berdusta pasti
kau sangat ingin memiliki pohon ini yang penuh dengan makanan tampa
berbagi,bukan?
Lebah pun mulai terhasut dengan
perkataan ular. Ia menimpali apa yang ular tadi katakan.
“Benar juga ular, mengapa aku harus
berbagi dengan burung bodoh itu. Aku harus mencari cara untuk menyingkirkan nya”.
Menyadari lebah mulai terhasut, ular
pun meninggalkan lebah dengan senyum dan berkata dalam hati,” lebah kau sungguh bodoh,jika menyia-yiakan
sahabat seperti burung”.
Di sisi lain burung yang baru sampai di
pohon sangat terkejut mendengar perkataan lebah yang sedari tadi ia pegang
sudah terlepas dari tangannya. Ia tak menjangka lebah akan menghianati dia dan
bahkan diam-diam merencanakan sesuatu untuk menyingkirkan nya. Burung sangat
menyesal karena memilih sahabat yang salah. Ia menyalahkan dirinya sendiri.
Burungpun memilih untuk pergi dari pohon itu. Ia tak mau
bertengkar dengan lebah bagaimanapun lebah pernah menjadi sahabatnya.
Setelah sekian lama termenung lebah pun
menyadari bahwa burung belum pulang dari tadi. Lebah mencoba menyusul burung
tapi ia tak menemukan burung. Lebah mencari burung hingga malam hari tapi
burung tak kunjung tampak. Secara tak sengaja ia melihat daun tempat air yang
di bawa burung sebelum pergi mencari air tadi ada di pohon,isinya sudah tumpah.
Lebah pun merasa janggal, jika ada daun tempat air itu tapi mengapa burung
tidak ada.
Barulah lebah sadar bahwa burung pasti
mendengar percakapannya dengan ular. Lebah pun menyesal, bagaimana bisa ia
berpikir akan menghianati sahabatnya sendiri. Padahal burung sangat baik padanya. Burung tak pernah melarang ia untuk
memakan sari-sari bunga pohon ini tapi ia masih serakah dan menginginkan
semuanya.
Hari-hari yang di jalani lebah tidaklah
sesenang dulu. Ia sangat kesepian tampa
burung. Lebah masih berharap suatu hari nanti burung akan kembali. Tapi hingga
ia mati di pohon itu burung tak pernah kembali.
The and
0 comments:
Post a Comment