Contoh Pidato Bertema Kartini - Memperjuangkan Emansipasi Wanita Di Era-Modern




Berhubung baru saja kita merayakan hari Kartini, saya akan bagikan contoh pidato singkat bertema hari Kartini. Pidato ini milik teman saya yang mengikuti lomba baca pidato disekolah berhubung saya yang disuruh mengetiknya jadi lebih baik dimanfaatkan dengan mempostingnya diblog ini kan agar yang nyari pidato dengan tema hari Kartini terbantu, tentu saya juga udah izin dong. oke langsung aja baca dibawah ini.


Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua


Yang terhormat ibu kepala SMA Panca Setya,
yang saya hormati para dewan guru ,
serta teman-teman dan adik-adik yang saya cintai dan saya banggakan.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hingga detik ini kita masih diberi nikmat yang tiada tara. Salah satu nikmat itu adalah nikmat sehat dan nikmat sempat sehingga kita dapat hadir disini dalam keadaan sehat walafiat tidak kurang apa pun. Dalam kesempatan ini kita masih diperbolehkan  untuk ikut dalam hal memperingati Hari Kartini, namun pastinya tidak banyak yang tahu makna dari keberadaan seorang kartini? Dibenak kita juga mungkin ada pertanyaan, apa makna kartini pada masa kini dan apa hubungannya dengan emansipasi wanita?
Raden Ajeng Kartini, seorang wanita kelahiran Jepara , tanggal 21 April 1879 silam. Raden Ajeng Kartini menjadi salah satu pahlawan perempuan Indonesia yang berjuang demi meningkatkan harkat dan martabat kaumnya. Karena hal besar yang dilakukannya itu, ia dinobatkan sebagai pelopor gerakan emansipasi wanita yang tidak kenal akan perbedaan, perbedaan derajat antara perempuan dan laki-laki yang dulunya mendarah daging diantara kebudayaan masyarakat Jawa. Peringatan hari Kartini pada tanggal 21 April juga selalu menarik untuk diperingati dengan konsep yang berbeda-beda, yang tujuannya akan selalu sama yaitu mengajak para perempuan kembali meninjau konsep keperempuanan di Indonesia dikaitkan dengan cita-cita dan pemikiran Kartini.
Menjadi seorang Kartini masa kini, Nah mengapa setiap memperingati hari Kartini lebih identik dengan memakai kebaya bukannya kita telah hidup di era-modern yang terlihat lebih menarik dengan celana jeans panjang, blouse modern atau dress dengan pernak-pernik yang indah serta mahal? Menurut saya itu sebuah anggapan yang salah. Sebuah kebaya hanyalah simbol dari kesederhanaan dan ciri khas tradisional pada masa R.A. Kartini. Wacana mengenai konsep keperempuanan modern berdasarkan pemikiran Kartini selalu berdampingan dengan wacana simbolik berupa perayaan yang selalu bertema tradisionalitas, khususnya tradisionalitas perempuan. Dua hal yang berdampingan itu seperti hendak menggambarkan bahwa perjuangan perempuan dan penajaman konsep keperempuanan di Indonesia selalu harus bertumpu pada dua hal : modern dan tradisional, perempuan harus maju tapi tidak menginggalkan kodrat. Dua hal itu menjadi sebuah realitas keutuhan perempuan.
Mengenai Kartini masa kini, saya akan mengaitkannya kepada kita sebagai seorang pelajar khususnya wanita, wanita modern abad ke-21 yang berpeluang besar meyujudkan emansipasi. Sebelum itu kita harus tahu maka dibalik kata emansipasi wanita. Lalu pertanyaan yang timbul, apakah memang benar bahwa yang namanya emansipasi itu berarti sama rata? Dan apakah emansipsi wanita itu berarti wanita bisa menggantikan laki-laki untuk mengerjakan setiap bekerjaan yang mereka miliki? Emansipasi wanita bukanlah hal yang patut untuk dilebih-lebihkan, apalagi dijadikan dalih sebagai tameng untuk membela kepentingan pribadi. Kartini sendiri mungkin akan sedih kalau ternyata emansipasi yang ia perjuangkan dipahami secara salah. Konsep emansipasi lahir karena adanya ketidakadilan yang diberlakukan kepada kaum wanita dan adanya ketidaksamaan hak yang dimiliki oleh wanita dibanding pria hanya karena alasan genre. Apakah terlahir sebagai perempuan adalah kesalahan hingga tidak dapat diberlakukan sama? Arti emansipasi wanita yang saya pahami adalah suatu persamaan hak yang diberikan kepada kaum wanita tanpa diskriminasi gender. Hak ini harus diberikan secara proporsional dan adil (bukan sama persis).
Setelah mengenl maksud emansipasi, saya akan mengaitkannya pada dua hal, yang menjidi poin pentingnya. Yang pertama : peran pelajar wanita sebagai Kartini masa kini. Tahukah kalian bahwa kita pelajar khususnya perempuan merupakan kartini-kartini muda Indonesia yang memiliki beban yang sama seperti R.A. Kartini. Beban akan tugas dan tanggung jawab kita sebagai pelajar muda khususnya perempuan untuk memperbaiki derajat dan pandangan perempuan Indonesia kearah yang lebih baik. Yang kedua adalah wanita modern abad 21 sebagai Kartini masa kini. Hubungan dengan wanita Indonesia sekarang ini adalah bagaimana para Kartini modern menjadi seorang wanita cerdas,kritis, dan berani melakukan terobosan untuk suatu perubahan yang lebih baik lagi. Kartini modern abad 21 adalah wanita yang dengan ilmu yang dimilikinya dapat berkontribusi di bidang yang dia geluti untuk kemajuan bangsa dan negara. Kartini modern abad 21 adalah wanita tangguh yang siap menghadapi kerasnya dunia dan tangguh terhadap perkembangan zaman.
Jadi, Kartini masa kini adalah sosok Kartini yang bisa memberikan inspirasi bagi lingkungan sekitarnya, bertanggung jawab, berdedikasi tinggi, untuk selalu berusaha mewujudkan persamaan hak perempuan baik disekitar publik maupun sektor domestik. Kartini sekarang ini sudah sangat jauh berbeda dengan Kartini, pada masa lalu, yang menjadikannya tetap eksis hingga sekarang ini adalah perjuangan yang selalu ada untuk meraih cita dan asa dalam kehidupan yang lebih egalitis. Jadikanlah dirimu sebagai pelaku dari sebuah peran yang berjudul “Akulah Kartini Masa Kini”
Saya mohon maaf jika ada salah kata dan terima kasih. 

Semoga bermanfaat

2 comments:

  1. AGENS128 ADALAH AGEN BETTING ONLINE TERPERCAYA SAAT INI
    Permainan Populer Kami (Sabung Ayam, Sportsbook, Casino Live, Poker, Domino, Ceme, Bola Tangkas, Togel, Tembak ikan, Slot Game Dan Masih banyak Lainnya :)

    Info Lebih Lanjut Hubungi Contact Kami :
    BBM : D8B84EE1 / BBM : AGENS128
    WhatsApp : 085222555128

    ReplyDelete