Tips menggunakan pembalut yang nyaman dan aman



Tips menggunakan pembalut yang nyaman dan aman. Pasti bagi perempuan mengalami haid itu merepotkan dan sangat membuat kita tidak nyaman. Tapi mengalami haid itu penting untuk mengeluarkan darah-darah kotor dalam tubuh jadi terima aja ya. Hal terpenting saat haid adalah menjaga keersihan didaerah vital. Banyak perempuan yang sama sekali tidak nyaman mengalami haid terutama saat harus memakai pembalut. Penggunaan pembalut yang aman harus dilakukan agar keersihan dan kesehatan daerah vital tetap terjaga.



Beberapa tip berikut bisa membantu Anda dalam menggunakan pembalut yang nyaman dan aman.

1. Jenis Pembalut
Pilihlah pembalut dengan ketebalan, daya serap bentuk dan model yang sesuai. semakin sedikit cairan yang keluar maka semakin tipis pembalut yang diperlukan. Sebagian pembalut yang lebih tipis sudah cukup baik daya serapnya. Pembalut jenis ini lebih nyaman dipakai, seperti tidak memakai pembalut saja. Cobalah beberapa merek dan model pembalut sebelum menentukan pembalut yang cocok bagi
Anda.

2. Hindari Wangi
Sebaiknya hindari pembalut yang wangi, apalagi jika kulit Anda sensitif. Pembalut seperti ini dapat mengiritasi daerah-daerah sensitif Anda. Pilihlah pembalut yang sangat lembut dan lentur karena akan mengurangi iritasi di daerah kulit vagina. Pastikan pembalut bukan terbuat dari kertas daur ulang.

3. Daya Serap Tinggi

Untuk mengetahui sejauh mana daya serap sebuah pembalut, tuangkan sedikit air pada pembalut untuk melihat seberapa banyak cairan yang bisa diserap. Pilihlah pembalut dengan daya serap tinggi, tidak lembab pada permukaannya ketika dipakai, dan nyaman, agar tidak mengganggu aktifitas.

4. Kemasan Rapat
Saat membeli pembalut, pastikan kemasaan dalam keadaan baik dan tertutup rapat, serta ada tanggal kadarluwarsanya.

5. Bawa Persediaan
Bawalah satu atau dua buah pembalut seagai persediaandan simpan di tas. Jika haid baru mulai dan Anda tidak memiliki pembalut, gunakan tisu toilet namun gantilah setiap satu atau dua jam sekali.

6. Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Ganti Pembalut
Kenakan pembalut pada posisinya. Sangat penting untuk mencuci tangan sebelum dn sesudah mengganti pembalut.

7. Rajin Ganti
Jika pembalut terasa gatal atau membuat kulit teriritasi, gantilah pembalut dengan jenis yang lain. Supaya terjaga kebersihaannya, gantilah pembalut setiap 3-4 jam untuk menghindari gatal atau bau tak sedap. Lakukan proses ini berulang bahkan pembalut Anda belum penuh dengan cairan.  Jika posisi pembalut sudah tak nyaman, segera ganti pembalut atau perbaiki posisi pemasangnya. Hal ini juga bisa terjadi karena penyerapatnya kurang baik, bau yang ditimbulkan, atau jenis, ukuran, bentuknya tidak sesuai dengan Anda.

8. Rutin Periksa
Lakukan pemeriksaan rutin, khususnya pada saat banyak mengeluarkan cairan. Dengan cara ini, Anda akan segera tahu seberapa sering perlu mengganti pembalut. Memeriksa pembalut setiap 1-2 jam sudahlah cukup.

9.  Perlu Bernafas
Sebagai perempuan selalu memakai pembalut atau pantyliner karena mereka merasa vaginanya menjadi lebih bersih dan “segar”. Sebaiknya jangan menggunakan pembalut jika tidak memerlukannya. Vaginapun perlu bernapas. Memakai pembalut membuat bakteri berkembang dalam kondisi panas.  Jadi jika Anda tidak haid, gunakan saja celana dalam katun yang nyaman.

10. Bersihkan Daerah Kewanitaan
Pembalut yang terlambat di gantikan bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit terutama yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Keduanya tumbuh subur di tempat-tempat yang lembab. Segera bersihkan vagina dengan membasuhkan air bersih dari arah depan ke belakang. Jika dari arah sebaliknya justru bisa memindahkan bakteri yang banyak bersarang di anus ke wilayah organ reproduksi. Akibatnya bisa timbul gatal-gatal.

11. Hindari Celana Ketat
Hindari celana dalam yang terlalu ketat karena akan menekan otot luar organ intim dan menciptakan kelembapan. Lebih baik pakailah celana dalam yang tidak ketat dan berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Hindari pula celana jins yang terlalu ketat di daerah selangkangan.

 12.Toilet Umum
Saat berada di toilet umum, jangan gunakan air di ember atau penampungan untuk membersihkan kelamin. Gunakan air dari keran yang mengalir karena akan lebih aman.

13. Bungkus Rapat
Buanglah pembalut dengan cara yang benar. Ketika mengganti pembalut, bungkus rapat pembalut yang sudah dipakai dengan pembungkus pembalut yang baru atau tisu tailet. Buanglah ketempat khusus, mungkin ada tempat sampah yang khusus untuk pembalut.

14. Bersihkan Noda
Semakin sedikit kotoran yang ditimbulkan, maka akan semakin sedikit bakteri yang muncul, dan Anda akan semakin sehat. Kalau cairan sampai menodai celana, atau baju, segera cuci dengan air dingin. 

Semoga artikel ini bermanfaat**

Terima kasih telah berkunjung (*_*) 
 

0 comments:

Post a Comment